Untuk menjadi seorang printing Artist Profesional sudah seharusnya kita mengerti dan dapat menggunakan PMS, hampir semua perusahaan besar yang bergerak di dunia sablon pasti menggunakan PMS untuk proses pencampuran tinta sablon. Lalu bagaimana cara menggunakan PMS dan apa keunggulan jika kita menggunakan PMS? Disini saya akan sedikit menjelaskan dan memberikan tutorial cara menggunakan PMS yang di aplikasikan untuk ketbutuhan sablon.
MENGENAL PANTONE
Pantone Inc. adalah sebuah perushaan yang bermarkas di Carlstadt, New Jersey. Perusahaan ini dimulai sebagai perusahaan percetakan komersial M&J Levine Periklanan pada tahun 1950 di New York City. pada tahun 1956. Produk utama perusahaan meliputi Pantone Guides, yaitu serangkaian kataloq warna beserta kode dan formula untuk mendapatkan warna tersebut. PMS diciptakan agar para desainer mudah melakukan matching warna dan mendapatkan warna yang di inginkan ketika desain memasuki tahap produksi, terlepas dari peralatan yang di gunakan untuk menghasilkan warna. Sistem ini telah banyak di adopsi oleh desainer grafis dan produksi dan pencetakan rumah. Pantone merekomendasikan agar panduan PMS di beli setiap tahun, karena tidak dapat di pungkiri sebagai katalog, warna tinta mereka menjadi kekuningan dari waktu ke waktu.
PENGGUNAAN PANTONE DALAM SABLON
Dalam dunia sablon, pasti kita sering mendengar istilah PANTONE, tapi mungkin dalam penkerjaan kita sehari hari kita masih enggan menggunakanya karna akan terasa lebih rumit dan juga harga kataloq PANTONE yang cukup mahal harganya, dan kita lebih memilihuntuk menggunakan insting kita yang tajam dalam pencampuran warna. Lalu dimana letak keunggulan menggunakan PMS dalam pencampuran warna? Katakanlah dalam sebuah kasus kita mengerjakan order dengan jumlah 24pcs,dengan konten desing termasuk logo perusahaan, mungkin kita sering tidak merasa ada masalah ketuka mencampur tinta untuk mengerjakan order tersebut menggunakan insting kita yang tajam, berbekal melihat warna di monitor dan di kombinasikan dengan AK2 (baca:ajian kira-kira)😊. Tapi apa yang akan terjadi ketika si pemesan order tersebut adalah sebuah perusahaan besar seperti pabrik,bank, dan perusahaan lain yang memiliki gedung hingga 25 lantai? Para pemilik perusahaan tersebut pasti menggunakan designer profesional ketika membuat desing logo mereka, dan logo yang dibuat designer profeaional tersebut pasti menggunakan warna dari PANTONE sebagai warna paten logo tersebut untuk di aplikasikan ke berbagai media. Sangatlah beruntung kalau kita dapat menggunakan insting kita untuk mendapatkan warna yang semirip mungkin dengan warna yang di inginkan, tetapi jika sampai mreleset sedikit dan ternyata pihak pemesan rewel, mau tidak mau kita harus siap rugi atau dengan kata lain mengerjakan ulang order tersebut.
MENGENAL PANTONE
Pantone Inc. adalah sebuah perushaan yang bermarkas di Carlstadt, New Jersey. Perusahaan ini dimulai sebagai perusahaan percetakan komersial M&J Levine Periklanan pada tahun 1950 di New York City. pada tahun 1956. Produk utama perusahaan meliputi Pantone Guides, yaitu serangkaian kataloq warna beserta kode dan formula untuk mendapatkan warna tersebut. PMS diciptakan agar para desainer mudah melakukan matching warna dan mendapatkan warna yang di inginkan ketika desain memasuki tahap produksi, terlepas dari peralatan yang di gunakan untuk menghasilkan warna. Sistem ini telah banyak di adopsi oleh desainer grafis dan produksi dan pencetakan rumah. Pantone merekomendasikan agar panduan PMS di beli setiap tahun, karena tidak dapat di pungkiri sebagai katalog, warna tinta mereka menjadi kekuningan dari waktu ke waktu.
PENGGUNAAN PANTONE DALAM SABLON
Dalam dunia sablon, pasti kita sering mendengar istilah PANTONE, tapi mungkin dalam penkerjaan kita sehari hari kita masih enggan menggunakanya karna akan terasa lebih rumit dan juga harga kataloq PANTONE yang cukup mahal harganya, dan kita lebih memilihuntuk menggunakan insting kita yang tajam dalam pencampuran warna. Lalu dimana letak keunggulan menggunakan PMS dalam pencampuran warna? Katakanlah dalam sebuah kasus kita mengerjakan order dengan jumlah 24pcs,dengan konten desing termasuk logo perusahaan, mungkin kita sering tidak merasa ada masalah ketuka mencampur tinta untuk mengerjakan order tersebut menggunakan insting kita yang tajam, berbekal melihat warna di monitor dan di kombinasikan dengan AK2 (baca:ajian kira-kira)😊. Tapi apa yang akan terjadi ketika si pemesan order tersebut adalah sebuah perusahaan besar seperti pabrik,bank, dan perusahaan lain yang memiliki gedung hingga 25 lantai? Para pemilik perusahaan tersebut pasti menggunakan designer profesional ketika membuat desing logo mereka, dan logo yang dibuat designer profeaional tersebut pasti menggunakan warna dari PANTONE sebagai warna paten logo tersebut untuk di aplikasikan ke berbagai media. Sangatlah beruntung kalau kita dapat menggunakan insting kita untuk mendapatkan warna yang semirip mungkin dengan warna yang di inginkan, tetapi jika sampai mreleset sedikit dan ternyata pihak pemesan rewel, mau tidak mau kita harus siap rugi atau dengan kata lain mengerjakan ulang order tersebut.
0 Response to "PANTONE MATCHING SYSTEM (PMS) CARA CEPAT MENGENAL PANTONE"
Post a Comment